Nama Bintaro, kian hari santer terdengar di telinga masyarakat. Tidak hanya menyoal ragam pusat kuliner unik yang dimilikinya, namun juga di sektor properti.
Berdasarkan data yang dihimpun Rumah.com sepanjang tahun 2015 kemarin, kawasan Bintaro merajai daftar 'hot location' dalam hal pencarian properti dijual. Fasilitas komplet disebut sebagai salah satu faktor utama mengapa kawasan ini terus diburu.
Marketing Senior Century21 Prima Arcade, Endang Kumalasari, mengungkap bahwa alasan Bintaro dan sekitarnya terus disasar oleh konsumen properti adalah karena kawasannya yang masih berkembang.
"Contoh perkembangannya bisa dilihat dengan hadirnya sejumlah pusat perbelanjaan baru, serta infrastruktur pendukung seperti JORR W2. Tidak hanya itu, pengembang yang bermain di Bintaro dinilai lebih care dalam menyediakan fasilitas bagi penghuninya," ia menjelaskan.
Survey "Area Pencarian Favorit oleh Konsumen di Rumah.com tahun 2015″
Faktor lain yang menjadikan Bintaro layak untuk investasi adalah catatan capital gain-nya.
Contoh di tahun 2013 lalu, capital gain per tahun di Bintaro Jaya mencapai 30% – 50%, sedangkan di luar Bintaro Jaya berkisar 20% per tahun.
Terbukti, untuk rumah tapak (landed house) dengan luas tanah 84M2 dan luas bangunan 81M2 saat ini dibanderol Rp1,5 Miliar. Angka ini merupakan nilai jual terendah untuk rumah yang berada di Bintaro Jaya.
Menyinggung segmen pasar, Endang mengatakan dominasi konsumen yang ingin bertempat tinggal di Bintaro dan sekitarnya berasal dari kaum profesional.
"End user lebih banyak di sini. Biasanya mereka ini merupakan pasangan muda yang baru menikah, dan mencari hunian yang bisa dimiliki dengan cara kredit. Berbeda dengan BSD yang penyerapan pasarnya lebih menjurus ke investor," imbuh Endang.
Sementara menurutnya, respon konsumen terhadap properti di Bintaro pada semester II tahun 2016 lebih cerah dibanding tahun 2015.
"Persentase peningkatannya sekitar 5%-10%. Memang belum signifikan, namun saya yakin bisa menanjak saat paket kebijakan yang diberikan Bank Indonesia (BI) seperti penurunan uang muka rumah resmi diterapkan," ia berpendapat.